Banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan kita mendapatkan hewan buruan saat turun hunting. Ada faktor kehandalan senapan, keterampilan menemukan menemukan habitat hewan buruan, keterampilan menemukan hotspot dan sasaran, keterampilan membidik, keterampilan melepaskan tembakan, hingga keterampilan dalam mengambil hewan buruan. Dari sekian faktor tersebut yang terpenting adalah faktor kehandalan senapan yang kita bawa berburu. Namun sebaik apapun senapan yang kita miliki jika tidak dirawat, tentu saja akan membuat aktivitas berburu kita menjadi tidak maksimal bahkan sia-sia.
1. Membersihkan bagian luar senapan.
Sediakan kain kering yang halus, laplah senapan PCP kita secara perlahan. Hal ini perlu dilakukan terutama setelah pulang dari berburu. Karena kemunginan besar senapan PCP kita terkena percikan air dan debu dari arena berburu. Untuk laras bagian luar, setelah dilap sebaiknya kita lumuri minyak. Boleh minyak khusus senapan atau bisa juga minyak mesin jahit. Yang jelas jangan menggunakan minyak rambut, hihii. Kenapa harus dilumuri minyak? Pertama karena kebanyakan laras senapan PCP terbuat dari baja yang rentan berkarat. Walaupun laras kita sudah dibrownir, biasanya ada bagian-bagian di luar laras kita yang tidak mendapatkan lapisan brownir yang cukup sehingga rentan dengan infeksi karat. KEdua, laras yang sering dilalui mimis memiliki suhu yang panas pada bagian dalam laras. Hal ini mengakibatkan udara yang mengalir di area sekitar laras lebih banyak. Dan apabila udara itu lembab maka hal ini akan mengakibatkan karatan pada laras senapan PCP kesayangan kita. Selain laras yang perlu diminyaki adalah pada bagian drat per hamer pada bagian belakang, engsel kokang peluru, serta drat depan laras tempat untuk memasang peredam. Untuk teleskop, setelah dilapn menggunakan kain kering, pastikan pada bagian sela teleskop tak terdapat debu yang akan menganggu bagian-bagian telskop yang bisa diputar, seperti pada bagian zoom, paralax, dan turent. Pada bagian lensa kita dapat menggunakan cairan pembersih kaca lalu menggosoknya menggunakan kain yang lembut hingga kering dan kinclong.
2. Membersihkan bagian Dalam Laras
Membersihkan bagian ini tidak perlu terlalu sering. Ada yang menyarankan bahwa laras harus dibersihkan setelah 300 kali tembakan. ada pula yang menyarankan setelah 100 tembakan. Kita ambil yang tengah-tengah sajalah, hihii. Mengapa laras harus dibersihkan? Karena serpihan timah akan tertinggal di laras saat mimis bergesekan dengan ulir baja pada laras kita. Apabila debu ini tidak diusir, tentu akan mengganggu lintas laras dari ruang picu ke ujung laras. Bayangkan sebuah rel kreta api yang di atasnya dipasang sekrup-sekrup kecil, betapapun besarnya kereta api, pastilah akan tetap mengganggu lintas kereta api di atas bantalan rel tersebut. Lalu caranya bagaimana? banyak metodenya. Saya menggunakan metode yang murah meriah dengan cara mengikatkan kain yang lembut pada seutas tali pancing lalu masukan tali tersebut dari tempat loading peluru. Dan ketika tali sudah keluar tarik tali tersebut secara perlahan hingga kain yang sudah kita ikatkan keluar. Besarnya kain tak buleh terlalu besar, maksimal sebesar peluru.jangan bubuhi kain dengan minyak karenalaras akan menjadi licin dan itu akan mempengaruhi akurasi. Jika laras senapan jarang dibersihkan biasanya kain tersebut akan berwarna hitam pekat. Itulah serbuk mimis yang menempel di laras. Gantilah kain, ulangi lagi langkah diatas, sampai bersih. Perhatikan saat kita mengikat kain dengan tali, jangan sampai ada bagian tali yang berada pada bagian samping, karena akan beresiko membuat laras menjadi cacat. Memang betul tali pancing tentu lebih lembut dibandingkan mimis timah, namun sebaiknya kita hindari resiko tersentuhnya benda-benda yang tidak lembut dengan laras kita. Setelah laras bersih, tembakan satu atau dua kali senapan PCP tanpa peluru. Setelah itu minyaki bagian luar laras dan simpan senapan PCP kita.
3. Tas senapan. Tas senapan penting juga.
Carilah tas senapan yang waterproof, dan terdapat tali pengikat pada bagian dalam yang dapat menjaga senapan tidak mudah bergerak pada saat dibawa. Dan pastikanlah tas senapan kita selalu dalam keadaan kering. Ada baiknya menjemur tas senapan kita dalam keadaan terbuka beberapa kali dalam sebulan untuk menghindari tas senapan dalam keadaan lembab.
4. Mengencangkan sekrup tele.
Sekali-kali periksalah sekrup pada teleskop kita. Pastikan sekrup tersebut masih dalam keadaan kencang. Jika kurang kencang kencangkanlah. Dan sebelum dibawa turun tes dulu untuk meghindari perubahan zero pada telskop kita.
5. Isilah gas secukupnya. Tabung Senapan PCP lokal biasanya dibuat dengan cukup kuat. Tapi jangalah mengisi gas dalam tekanan yang full. Saran saya maksimal disi dalam tekanan 2500 atau 500 Psi dibawah tekanan maksimal yang diijinkan oleh pembuat Senapan. Kalau mau lebih aman lagi isikan gas Anda makismal 2000 Psi.
6. Kosongkan.
Pastikan senapan PCP kita disimpan dalam keadaan tak ada peluru dan tidak terkokang. Mengosongkan peluru pada saat habis berburu adalah protap yang tak boleh dilanggar. selain alasan keamanan, hal ini akan menjaga ujur laras yang berdekatan dengan tempat loading mimis agar lebih awet. Memastikan senapan tidak terkokang juga harus dilakukan. Apabila senapan terkokang dalam waktu yang lama, biasanya kemampuan per tersebut akan berkurang. Dan perlu waktu yang agak lama untuk mengembalikan kekuatan per tersebut. Hal ini berlaku khusunya pada Per pemukul buatan lokal. Seringkali terjadi karena semalaman senapan dalam kondisi terkokang, saat pagi dibawa berburu, senapan kita tak mampu mengeluarkan angin sama sekali.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar